Sebenarnya aku nggak tahu
harus nulis apa disini, banyak hal yang terjadi pada hidup aku, tapi lihat lah
blog ini bukan termpat curhat, blog ini juga bukan jenis blog seperti Raditya
dika punya, blog ini free karena dulu aku dituntut untuk bisa menjadi seorang
blogger, anak pertama yang punya Blog dulu di sekolah, dan anak pertama juga
yang secara mentah-mentah meninggalkan dunia blog.
Blog ini murni bukan
untuk curhat, tapi akhir-akhir ini aku lelah, lelah sekali... aku seperti
sedang mencari jati diriku sendiri, sedang berkelana dengan duniaku sendiri,
kadang aku sering bertanya dengan umur yang semakin tua, dan waktu yang semakin
sedikit? Hal apa yang bisa aku kerjakan untuk menunjang masa depanku di dunia
maupun diakhirat.
Maaf aku bukan sedang
galau, tapi aku sedang sibuk berfikir
bahwa hidup ini sebenarnya apa? Kenpa kita di kasih pasang dan surut, kita di
kasih senang dan sedih, mungkin! Memang jalan hidup begitu, tapi kita nggak
bisa seenaknya menerima pernyataannya dengan begitu saja kan, hidup ini harus
pake nalar, harus pake hati dan harus tahu kemana arahnya.
Kehidupan bukan hal yang
sulit lagi, banyak referensi menuliskan tentang itu, sudah banyak buku yang aku
baca. Tapi aku sulit menemukan maknanya. Sehingga menjelang umurku 19 tahun aku
masih mencari jati diri, aku iri dengan anak-anak yang seusiaku bahkan di bawah
usiaku sudah tahu mereka hendak kemana dan mereka akan menjadi seperti apa
kelak 30 sampai 40 tahun mendatang, tapi satu-satunya hal yang aku inginkan
hanyalah menjadi seorang penulis. Mempunyai toko buku besar, dan membuat komunitas menulis bagi banyak kalangan,
yang bakal terus aktif menjalani kegiatan sosial di pelosok negeri. Aku sanggup
bercita-cita jauh kedepan, tapi aku terlalu takut untuk memulai semuanya.
Melukis jejak pertama
dalam sejarah perjuangan masa depanku, aku bosan hidup begini, aku harus
berubah, aku nggak boleh seperti ini terus. Aku bisa berkata tapi tak bisa
bertindak. Entah apa yang terjadi dengan diriku entah apa yang terjadi sampai
aku tak tahu harus seperti apa lagi, munkin inilah saatnya di usia 19 tahun aku
harus sudah mulai menapaki jejek impian ku, melukis satu-satu impianku di dunia
nyata ini harus terwujud dengan perjuangan penuh cinta yang tak pernah usang
dimakan zaman.
Terimakasih untuk membaca
semuahal yang terjadi, maknakan sendiri apa yang yang tertulis olehku...